Gosipnya, sebuah industri majalah tidak akan menghentikan penggunaan photo retouching plugin, jika mereka berhenti menggunakannya, orang-orang tidak akan mau membeli majalahnya. Mereka mengatakan konsumen tidak terlalu tertarik dengan foto yang hanya dihasilkan dari kamera fotografer.
Setiap orang tahu bahwa pembuatan cover/sampul majalah selalu menggunakan sentuhan software yang bisa menghasilkan model yang memang sudah cantik menjadi lebih cantik, bahkan seseorang yang biasa-biasa saja menjadi tampak lebih dengan sentuhan software photo retouching, setidaknya hasil sentuhan fotonya dapat dilihat dengan baik di mata editor atau art director.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar