Selasa, 15 Juni 2010

Cut Tary Diperiksa selama 8 Jam

Cut Tari Penuhi Panggilan PolisiARTIS Cut Tary, 32, memenuhi panggilan penyidik Direktorat I Keamanan Transnasional Bareskrim Mabes Polri, Senin (14/6). Mengenakan kemeja putih gading, Tary datang bersama sang suami, Joesoef Subrata, pada pukul 09.30. Mereka turun di pintu belakang Mabes Polri dan berjalan kaki sekitar 200 meter menuju ruang bareskrim.

Saat berjalan, Tary menggenggam erat tangan sang suami. Dia menolak menjawab pertanyaan wartawan. Mantan pembawa acara gosip Insert tersebut hanya tersenyum. Sementara itu, Joesoef menjawab singkat. "Kami datang memberi keterangan saja," kata Joesoef.

Setelah diperiksa hampir delapan jam, Tary keluar diam-diam dari gedung bareskrim. Sang suami sudah pergi lebih dahulu pada pukul 16.45. Ayah satu putri itu keluar lewat pintu belakang bareskrim yang biasanya hanya boleh dilalui oleh penyidik. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang menjelaskan, keterangan Tary akan melengkapi pemeriksaan. "Statusnya masih sebagai saksi," katanya.

Menurut Edward, tiga artis (Ariel, Luna Maya, dan Cut Tary) itu bisa dianggap melanggar UU 44/2008 jika secara resmi sudah ada bukti yang dimiliki penyidik bahwa pelakunya benar mereka dan sengaja membuat. "Walaupun dengan alasan koleksi pribadi," kata jedneral dua bintang itu.

Untuk pasal perzinaan dalam KUHP, menurut Edward, harus ada laporan resmi terlebih dahulu dari pihak lain, misalnya suaminya. "Dalam pasal itu, harus ada ikatan hubungan suami istri. Jadi, kalau tidak ada laporan, ya tidak bisa," ujarnya.

UU 44/2008 tentang Pornografi pasal 4 mengatur bahwa siapa saja yang memproduksi, menyebarluaskan, atau memperbanyak produk pornografi dapat diancam hukuman 12 tahun denda Rp 6 miliar. Pada pasal yang sama huruf b diatur, barang siapa yang menjadi model atau objek pornografi bisa diancam dengan hukuman 10 tahun dan denda hingga Rp 5 miliar.

Jika Tary datang ke kantor polisi, pasangan kekasih Ariel, 28, dan Luna Maya, 26, muncul dalam wawancara di televisi kemarin. Sama seperti ketika memenuhi panggilan Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri Jumat lalu (11/6), dalam wawancara eksklusif dengan TVOne itu, keduanya masih menunjukkan kemesraan. Mereka kompak dan saling melengkapi dalam menjawab pertanyaan.

Ketika ditanya tanggapannya tentang peredaran video mirip mereka belakangan ini, menurut Luna, pemberitaan yang terjadi berlebihan. "Menurut saya, sudah terlalu berlebihan. Sudah over expose lah. Yang pasti, kami sekarang ini tidak seperti yang orang sangka," ucap Luna.

Ariel sependapat. Menurut dia, pemberitaan sekarang lebih mengarah pada pembunuhan karakter. "Menurut saya, lebih ke arah pembunuhan karakter ya. Tapi, saya tidak tahu persisnya bagaimana karena masih dalam proses kepolisian," tuturnya.

Ariel justru mengaku bingung dengan pemberitaan yang ada karena terlalu bombastis. "Seakan-akan beritanya besar banget. Padahal, sih tidak juga," tambahnya.

Yang pasti, kata Ariel, efek yang sudah terasa terhadap karirnya adalah tertundanya peluncuran album grup band yang sekalian akan merilis nama baru menggantikan nama Peterpan. "Saya sudah dua tahun tidak launching album dan kebetulan sekali bulan depan saya akan launching album. Tapi, dengan adanya ini, sepertinya akan mundur," paparnya.

Sementara itu, Luna sejak kasus tersebut langsung meliburkan diri dari berbagai aktivitas sebagai presenter, bintang iklan, dan pemain film. "Luna sejak perkara ini langsung meliburkan diri ya, buat menenangkan diri juga," kata Ariel. "Bukan berarti membatasi diri, tapi menunggu perkembangan seperti apa kasusnya," tambah Luna.

Dalam kesempatan tersebut, Ariel juga membantah telah dengan sengaja merusak kamera wartawan saat memenuhi panggilan kepolisian di Mabes Polri Jumat lalu (11/6). Menurut Ariel, kondisinya memang sangat sulit. Dia merasa terlalu banyak kamera yang mendekati wajahnya dan wajah Luna.

"Yang sebenarnya adalah ada aturan yang nggak dijalankan lah (oleh para wartawan, Red) kalau menurut saya. Saya juga tidak yakin di situ wartawan semua. Ada kontributor yang hanya modal bisa pegang kamera," ujar Ariel.

Beberapa di antaranya, kata Ariel, menghalangi geraknya untuk ke dalam mobil dengan kaki dan tangan. "Itu yang orang nggak tahu," ucapnya.

"Kita merasa tidak ingin bicara kepada media karena Ariel sakit. Demam sampai 39 derajat. Bukan dari saya atau dia yang bilang, melainkan dokter bilang dan harus segera pulang. Tidak baiklah untuk dia berbicara," tambah Luna.

Menurut Luna, wajar saja tangan Ariel refleks sehingga merusak salah satu kamera milik wartawan TransTV. "Kita bela diri karena kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, siapa yang tanggung jawab" Kalau tiba-tiba ada yang bawa senjata tajam, bagaimana coba," ungkap Luna.

Pada saat yang sama dengan diputarnya wawancara TVOne dengan Ariel dan Luna, Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen (pol) Zainuri Lubis mengatakan, tidak hadirnya Luna dan Ariel ke Mabes Polri kemarin berada di luar konteks pidana. "Silakan orang lain yang menilai itu. Kalau dalam konteks pidana, itu tidak salah?.

Untuk yang pertama, dia sudah memenuhi panggilan, walau belum bersedia diperiksa karena sakit. Maka, akan dilayangkan surat kedua. "Kita tunggu saja," terangnya. (Sumber: JPNN)

Tidak ada komentar: